Mengenal Karakter Pembeli

Mengenal karakter dengan menggunakan cakram D I S C

Kalau saya menceritakan teman wanita, saya dikiranya banyak selingkuhan, kalau saya cerita teman laki-laki, dikira saya homo, hmm.. baiklah saya mau menceritakan rahasia keberhasilan usaha teman saya yang waria… netral kan…?

Saya pernah mendengarkan Johanes Lim di Radio pada “sesi cara menjual”, beliau mengatakan “Kalo Anda menjual kepada kambing jadilah Anda kambing, jangan menjadi macan sebab konsumen Anda akan takut, sebaliknya kalau Anda menjual kepada macan jadilah macan, jangan menjadi kambing sebab Anda akan di jadikan bulan-bulanan oleh konsumen Anda”.. Betul.. saya rasa betul.. apalagi kalau yang menjual ke pada kambing itu adalah srigala berbulu domba.. mantap..

Sementara Tanadi Santosa, mengatakan kalau mau menjual berperanlah sebagai lawan.. ibarat magnet kutub utara, hanya bisa menarik (plek) dengan magnet kutub selatan.. betul juga..!!

Lalu strategi apa yanng dipilih oleh teman waria saya ini…? Setelah mengobrol 30 menit.. belum ada gejala-gejala teman saya ini mau mengungkapkan rahasianya.., ya sudah saya pulang saja.. Uppss.. tetapi tangan saya ditarik.. dan saya disuruh duduk kembali. Hmm baiklah.. setelah pembicaraan berlangsung 20 menit, belum ada tanda-tanda beliaunya ini mau membuka rahasia suksesnya.. apalagi tamu-tamu sudah banyak berdatanngan.. ya sudah saya pulang saja.. Uppsss.. sekarang gantian kaki saya yang “di srimpet..” yah.. terpaksa duduk lagi dong..
Continue reading