Membandingkan Harga Mencari Yang Paling Murah

Berikut contoh penerapan strategi harga (pricing strategy) yang dilakukan oleh principal maupun hypermarket. sekaligus cara-cara membandingkan harga, agar benar-benar mendapatkan barang dengan harga yang paling murah.

Mana yang paling murah…? hal ini kelihatannnya sepele, namun faktanya banyak orang yang menjadi gelap mata karena stretegi harga ini, Pada rak-rak baik di mini market sampai hypermarket, akan terlihat banyak pilihan barang dengan harga yang bervariasi, fakta menunjukkan tidak ada satupun harga yang sama padahal jenis produknya sama persis. Harga berbeda kerena masalah biaya produksi seperti bahan baku, kemasan dll, selain itu karena diberi harga psikologis (next post), tujuannya sudah pasti yaitu agar orang membeli kerena kesan tertentu yang diakibatkan dari pemberian harga produk tersebut, salah satunya agar mempunyai kesan murah

Pricing strategy ini menurut saya bukan strategi penipuan, karena Hypermarket atau Principal (produsen) yang mempunyai produk jelas-jelas memberikan semua datanya, mulai dari harga, satuannya, discountnya, jumlah unitnya dll, hanya saja konsumen yang tidak mau repot-repot menghitung langsung memutuskan bahwa barang atau toko inilah yang menjual paling murah, konsumen yang seperti ini (gelap mata) bisa terjebak.

Bagi saya strategi harga ini tidak merugikan konsumen (bukan karena saya mentang-mentang marketer), stretegi ini justru bisa menguntungkan kedua belah pihak, pihak pricipal atau toko untung, pihak konsumen juga untung, contohnya adalah istri saya sendiri, bila hypermarket seperti Ca*e*our mengadakan promo beli Ind*mie 9 karton bonus 1 karton, istri saya bisa memborong barang tersebut sampai limit 2 kartu kredit gold habis semua.

Bagi konsumen yang mempunyai moto “yang penting adalah barang yang paling murah..,’, mengabaikan faktor mutu, keawetan, rasa dll. (moto saya juga demikian, untuk jenis produk tertentu), maka harus cermat dalam membadingkan..

A. Bandingkan berdasarkan harga per satuannya :

Ada coklat dengan merk Ce*es Harga Rp. 4.000,- kemasan 300 gr dan Del*fi Rp. 3.500,-, kemasan 250 gr… murah mana…? sepintas Del*fi mempunyai image murah.., tapi tunggu dulu.. coba hitung harga per gramnya.. Untuk Ce*es Harga Rp. 4.000,- dibagi 300 gr, jadi harga per gramnya adalah Rp. 13.3,-, sementara Del*fi Rp 3.500,- dibagi 250 gr, jadi per gramnya adalah Rp. 14,-. Jadi dapat disimpulkan bahwa ccoklat Del*fi lebih mahal 1 rupiah per gramnya dibandingkan dengan coklat ce*es.

Saat ini perusahaan seperti K*o untuk produk-produk tertentu tidak mencantumkan satuan dalam gr, melainkan satuanya dibuat dalam ml, padahal produk pesaing dari Wi*g Su*ya menggunakan satuan gr, hmmm.. tujuanya kira-kira apa ya.. ha.. ha..,

B. Bandingkan berdasarkan harga per unitnya

Toko We*a menjual sabun Ri*so kemasan 1 Kg dengan diskon 10 %, toko Alf*ma*t menjual sabun Rinso kemasan 1 Kg dengan cara beli 4 bonus 1. wah murah mana nih..?. Pertama kita lihat dulu harganya, apakah harga di masing-masing toko sama atau tidak..? ini yang penting..! Harga Ri*so di toko We*a adalah Rp 12.000,-/kg jadi kalau di diskon 10 % cuma bayar ke kasir Rp. 10800,-/Kg. Harga Ri*so di toko Alf*ma*t sama yaitu RP. 12.000/Kg jadi kalau beli 4 yang harus dibayarkan adalah 4 x Rp 12.000,- = Rp 48.000,-, sementara barang yang didapatkan adalah 5 buah. jadi kalau dihitung per unitnya adalah Rp 48.000/5 = Rp 9600/Kg. Jadi harga Ri*so di Alf*ma*t lebih murah dibandingkan toko We*a.

Supe*Indo memberikan diskon 10%, namun Gi*nt meberikan promo beli 9 bonus 1, sebenarnya sama-sama 10 %, lalu mengapa Gi*nt lebih memilih promo dengan cara beli 9 bonus 1…? (next post)

C. Bandingkan berdasarkan besaran diskonnya

Dengan contoh yang sama pada poin B, maka bisa dihitung besaran diskonnya, beli 4 bonus 1 artinya yang dibayar 4 tapi dapat barang 5 alias yang tidak dibayar 1, jadi besaran didiskonnya adalah: 1/5 = 20 %, Jadi Alf*ma*t memberikan diskon 20%,

Saat ini Uni*ev*r sedang gencar memberikan bonus yang tidak sejenisnya misal beli Ri*so 1 Kg dapat 2 bungkus Mo*to, menghitungnya jadi ribet.. karena harga Mo*to harus diketahui dulu yaitu Rp 600,-/bungkus,  kalo 2 bungkus jadi Rp 1.200,-. Jadi Uang yang dikeluarkan Rp. 12.000 tapi mendapatkan barang senilai 13.200, yang tidak dibayar adalah Rp. 1.200,- maka diskonnya adalah 1.200 dibagi 13.200 dikalikan  100 % = 9 %.

d. Bandingkan biaya per harinya..

Untuk penghitungan yang semacam ini, sering terjadi pada kasus obat-obatan, sebagai contoh obat merk Zyth** harga Rp 23.000,-/tablet 300 mg, dosisnya satu tablet/hari. Untuk obat merk Aug** harganya Rp 11.000,- /tablet 500 mg, dosisnya 3 tablet/hari. Nah kalau yang seperti ini jangan membandingkan berdasarkan harga per satuan atau per unit.. sebab dosis perhari tidak bisa dikurangi… bisa tidak sembuh nanti ha.. ha.. , bandingkan biaya pengobatan perharinya, untuk merk Zyth** biaya per hari jelas Rp 23.000,-, untuk Aug** biaya per hari adalah Rp 11.000,- x 3 jadi Rp 33.000,- … Nah sekarang ketahuan bahwa biaya pengobatan Aug** perharinya lebih mahal Rp 10.000,-, (Meskipun sudah tahu lebih mahal Rp 10.000,- saya tetap pilih Aug**, untuk produk jenis tertentu saya tidak selalu memilih produk yang termurah..)

Masih ada beberpa contoh yang belum saya bahas disini misalnya,
a) Beli barang apa saja sejumlah 400 ribu, bisa membeli Mi*sed*p seharga Rp 30.000/karton (padahal harga aslinya Rp.45.000/karton) lalu apa maksud dan tujuan Hypermarket membuat promo seperti itu ….? dan
b) Lebih murah mana harga sepeda motor Yama*a dengan Hon*a…?, mengingat ada variabel harga jual kembali, keiritan bahan bakar dan biaya perawatan….? semuanya akan saya bahas next post.. do not go, stay with me… solusibisnismu.wordpress.com

Semoga tulisan saya membuat Anda terinspirasi..

9 comments on “Membandingkan Harga Mencari Yang Paling Murah

  1. wah…sy jd tahu bagaimana cara produsen untuk bersaing harga.trimakasih bnyk ya pa. sy jd semakin pintar dalam memilih yang baik namun yg pasti lebih murah ^ ^

Leave a reply to dealer pulsa Cancel reply